Seorang anak lelaki miskis yang kelaparan dan tidak memiliki uang. Dia nekad mengetuk pintu sebuah rumah untuk meminta makanan.
Namun keberaniannya lenyap saat pintu dibuka oleh seorang gadis muda.
"Bolehkah saya meminta segelas air?" pinta anak lelaki itu. Dia urung meminta makanan.
Tapi sang gadis tahu bahwa anak ini pasti lapar.
Maka, ia membawa segelas besar susu.
"Berapa harga segelas susu ini?" tanya anak lelaki itu.
"Ibu mengajarkan kepada saya untuk jangan meminta bayaran atas perbuatan baik kami," jawab si gadis.
“Aku berterima kasih dari hati yang paling dalam," balas anak lelaki itu setelah menghabiskan susu tersebut.
Belasan tahun berlalu.
Gadis itu tumbuh menjadi wanita dewasa.
Suatu hari dia di-diagnosa mempunyai penyakit kronis.
Dokter di kota kecilnya angkat tangan.
Gadis malang itu pun dibawa ke kota besar di mana terdapat dokter spesialis.
Dokter terkenal di rumah sakit itu dipanggil untuk memeriksanya.
Saat mendengar nama kota asal wanita itu terbersit pancaran aneh di mata sang dokter. Bergegas ia turun dari kantornya menuju kamar wanita tersebut.
Seketika dia mengenali wanita itu.
Setelah melalui perjuangan panjang akhirnya wanita itu berhasil disembuhkan. Menjelang kepulangannya, wanita itu pun menerima amplop berisi tagihan rumah sakit. Wajahnya pucat ketakutan karena dia yakin tidak akan mampu membayar.
Meski dicicil seumur hidup sekalipun.
Tangannya gemetar ia membuka amplop itu.
Di pojok atas tagihan itu dia menemukan sebuah catatan:
“TELAH DIBAYAR LUNAS DENGAN SEGELAS SUSU.” ditandatangani oleh anak lelaki miskin tersebut.
Jangan ragu berbuat baik dan jangan mengharap balasan.
Pada akhirnya buah kebaikan akan selalu mengikuti kita. We will harvest what we plant.
Read more
Suatu hari seorang gadis kecil menemukan sebuah kepompong di halaman rumahnya yang akan mengeluarkan seekor kupu-kupu.
Teringat akan keindahan warna kupu-kupu, gadis kecil itu menunggunya dengan sabar. Sebuah lubang kecil tampak mulai terbuka.
Tampak kupu-kupu berjuang keras berusaha keluar dari lubang yang belum sepenuhnya terbuka tersebut. Lama sekali gadis tersebut menunggunya dan tidak tampak kupu-kupu tersebut akan berhasil keluar.
Gadis kecil tersebut merasa kupu-kupu tersebut tidak akan dapat keluar dan ia memutuskan untuk membantunya.
Kemudian ia mengambil sebuah gunting dan menggunting lobang kecil tersebut menjadi sedikit lebih besar sehingga kupu tersebut dapat keluar.
Tak lama setelah lubang tersebut terbuka, kupu-kupu tersebut dapat keluar dengan mudah.
Tapi alangkah terkejutnya si gadis kecil ketika melihat tubuh kupu-kupu tersebut membengkak dengan sayap yang keriput.
Gadis itu tetap menunggu dengan sabar berharap sayap kupu tersebut melebar dan menjadi normal sehingga dapat digunakan untuk terbang. Lama sekali ia menunggu berharap hal tersebut terjadi, tapi tak ada perubahan apapun dan hari itu ia mendapati kupu-kupu tersebut tidak dapat terbang di sisa hidupnya dan hanya akan terus merangkak di tanah sampai ajal menjemputnya.
Pelajaran apa yang dapat diambil dari kisah di atas? Apakah gadis kecil tersebut tidak cukup baik menolong kupu-kupu itu untuk keluar dari kepompongnya?
Ternyata kepompong yang tertutup tersebut diperlukan untuk memaksa cairan dalam tubuh kupu-kupu menyebar ke sayapnya hingga siap dipakai untuk terbang.
Persis seperti kita dalam menjalani kehidupan, bahwa hidup tanpa hambatan akan membuat kita lemah dan melumpuhkan kita. Dan kita tidak akan pernah bisa "TERBANG".
Read more
Suatu ketika seorang pengusaha sedang memotong rambutnya pada tukang cukur yang berdomisili tak jauh dari kantornya, mereka melihat ada seorang anak berusia 10 tahunan berlari-lari dan melompat-lompat di depan mereka.
Tukang cukur berkata, "Itu Benu, dia anak paling bodoh yang pernah saya kenal"
"Masak, apa iya?" jawab pengusaha
Lalu tukang cukur memanggil si Benu, Ia lalu merogoh kantongnya dan mengeluarkan lembaran uang Rp.2.000 dan koin Rp.1.000, lalu menyuruh Benu memilih, "Benu, kamu boleh pilih & ambil salah satu uang ini, terserah kamu mau pilih yang mana, ayo ambil!"
Benu melihat ke tangan Tukang cukur dimana ada uang Rp.2.000 dan Rp.1.000, lalu dengan cepat tangannya bergerak mengambil uang Rp.1.000.
Tukang cukur dengan perasaan bangga lalu melirik dan berbalik kepada sang pengusaha dan berkata,
"Benar kan yang saya katakan tadi,
Benu itu memang anak terbodoh yang pernah saya temui.
Sudah tak terhitung berapa kali saya ngetes dia seperti itu tadi dan dia selalu mengambil uang logam yang nilainya lebih kecil."
Setelah sang pengusaha selesai memotong rambutnya, di tengah perjalanan pulang dia bertemu dengan Benu. Karena merasa penasaran dengan apa yang dia lihat sebelumnya, dia pun memanggil Benu dan bertanya, "Benu, tadi saya melihat sewaktu tukang cukur menawarkan uang lembaran Rp.2.000 dan Rp.1.000, saya lihat kok yang kamu ambil uang yang Rp.1.000, kenapa tak ambil yang Rp.2.000, nilainya kan lebih besar 2 kali lipat dari yang Rp.1.000?"
Benu pun tertawa kecil berkata, "Saya tidak akan dapat lagi Rp.1.000 setiap hari, karena tukang cukur itu selalu penasaran kenapa saya tidak ambil yang seribu. Kalau saya ambil yang Rp.2.000, berarti permainannya selesai dan kapan lagi saya dapat uang jajan gratis setiap hari..."
Catatan : Banyak orang yang merasa lebih pintar dibandingkan orang lain, sehingga mereka sering menganggap remeh orang lain. Ukuran kepintaran seseorang hanya TUHAN yang mengetahuinya. Alangkah bijaksananya kita jika tidak menganggap diri sendiri lebih pintar dari orang lain. Di atas langit masih ada langit yang lain.
Read more
Ini adalah sebuah cerita tentang pentingnya berpikir positif jika menghadapi masalah.
Suatu ketika seorang anak perempuan mengeluh pada ayahnya bahwa hidupnya sangat susah dan dia tidak tahu bagaimana cara menghadapinya. Ia merasa lelah menghadapi sulitnya hidup yang dijalaninya dan tampaknya masalah selalu datang bertubi-tubi, selesai satu masalah, datang masalah yang lain lagi.
Sang ayah yang seorang koki kemudian mengajaknya ke dapur. Ia mengambil tiga buah panci dan mengisinya dengan air serta meletakkannya di atas api.
Setelah ketiga panci mulai mendidih ia meletakkan sebuah kentang ke dalam panci pertama, telur pada paci ke dua dan biji kopi di panci ke tiga.
Sang ayah kemudian duduk dan diam menunggu tanpa mengucap satu katapun pada putrinya.
Putrinya yang tak sabar dengan apa yang dilakukan ayahnya mengeluh, tampak gusar dan gelisah sambil bertanya dalam hatinya, "apa yang akan dilakukan ayah?"
Setelah kurang lebih dua puluh menit berlalu, sang ayah mematikan kompor.
Dia mengambil kentang dari panci dan meletakkannya dalam mangkok.
Lalu mengambil telur dan meletakkanya dalam mangkuk yang lain.
Dia kemudian menyendok kopi dan menuangkannya dalam sebuah cangkir.
Pandangan sang ayah beralih pada putrinya dan ia bertanya, "Putriku, apa yang kamu lihat?"
"Kentang, telur dan kopi," jawab putrinya dengan terburu-buru dan setengah hati.
"Lihat lebih dekat", kata sang ayah, "cobalah untuk menyentuhnya."
Dia melakukan dan menyadari bahwa kentangnya telah berubah menjadi lembut.
Sang ayah kemudian memintanya untuk mengambil telur dan memecahkannya. Setelah mengupas kulitnya, ia mengamati telur rebus.
Akhirnya, sang ayah memintanya untuk mencicipi kopi dalam gelas dan tercium aroma yang harum dan membuat anak perempuan tersebut tersenyum pada ayahnya.
"Ayah, apa artinya ini semua?" tanyanya.
Sang ayah kemudian menjelaskan bahwa kentang, telur dan biji kopi memiliki masing-masing menghadapi kesulitan pada air mendidih.
Namun, masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.
Kentang yang keras saat dimasukkan tetapi dalam air mendidih, menjadi lunak dan lembut.
Telur itu rapuh, dengan kulit luar tipis yang melindungi cairan di dalamnya saat dimasukkan ke dalam air mendidih bagian dalam telur menjadi keras.
Namun, biji kopi yang unik.
Setelah mereka terkena air mendidih, biji tersebut mengubah warna air dan menciptakan sesuatu yang baru.
"Yang manakah dirimu?" tanya ayah pada putrinya. "Ketika kesulitan menderamu, bagaimana kamu menyikapinya?
Apakah kamu seperti sebuah kentang, telur, atau kopi?"
Dalam kehidupan, banyak hal terjadi di sekitar kita.
Tetapi satu-satunya hal yang benar-benar penting adalah apa yang terjadi dalam diri kita.
Tipe yang manakah Anda? Ketika datang sebuah masalah (dan akan datang masalah yang lain lagi) bagaimana kita bereaksi?
Apakah problema yang datang akan membuat kita lemah, keras hati atau menyebabkan kita berubah menjadi sesuatu yang berharga?
Sebuah pelajaran berharga: "Kebahagiaan bukanlah sesuatu yang Anda temukan, itu adalah sesuatu yang Anda buat."
Kutipan Inspiratif: "Senyum dalam kenikmatan, senyum kesakitan, Tersenyumlah saat kesulitan mendera seperti hujan,
Senyum ketika seseorang menyakiti Anda, Tersenyumlah karena seseorang pasti peduli pada Anda."
Read more
Seorang isteri menangis ketika memandikan jenazah suaminya .. sambil menangis isteri berkata, " Inilah janji kami sebagai suami isteri...
Jika abang pergi lebih dulu maka engkaulah yang memandikan jenazah abang,
Andai engkau yang pergi dulu dari abang, abang yang akan memandikan jenazahmu..."
Dari luar kamar jenasah rumah sakit, seorang ustadz masuk dan bertanya apakah istrinya mau memandikan jenazah suaminya...
ustadz tersebut kemudian bersama beberapa orang menemani si isteri memandikan jenazah suaminya.
Dengan tenang isteri membasuh muka suaminya sambil berdoa, "Inilah wajah suami yang ku sayang tetapi Allah lebih sayang padamu...
Wahai suamiku... Semoga Allah mengampuni dosa-dosamu dan menyatukan kita di akhirat nanti..."
Saat membasuh tangan jenazah suaminya sambil berkata... "Tangan inilah yang mencari rezeki yang halal untuk kami, masuk ke mulut kami... semoga Allah beri pahala untukmu wahai suamiku..."
Saat membasuh tubuh jenazah suaminya, iapun berkata... "Tubuh inilah yang memberi pelukan kasih sayang padaku dan anak-anakku..., semoga Allah beri pahala yang berlipat-berganda untukmu wahai suamiku ..."
Kemudian saat membasuh kaki jenazah suaminya, kembali ia berkata... "Dengan kaki ini engkau keluar rumah mencari rezeki untuk kami, berjalan dan berdiri sepanjang hari semata-mata untuk mencari sesuap nasi, terima kasih suamiku... semoga Allah memberimu kenikmatan hidup di akhirat dan pahala yang berlipat kali ganda..."
Selesai memandikan jenazah suaminya, si isteri mengecup sayu suaminya dan berkata... "Terima kasih suamiku... karena aku bahagia sepanjang menjadi isterimu dan terlalu bahagia... dan terima kasih karena meninggalkan aku bersama permata hatimu yang persis dirimu... dan aku sebagai seorang istri ridha akan kepergianmu karena kasih sayang Allah kepadamu..."
Subhanallah... Indahnya saling mencintai karena Allah... meskipun terpisah sementara di dunia tiada sesal karena yakin bahwa Allah akan mempersatukan kembali di akhirat.
Semoga Allah merahmati setiap pasangan suami-istri dan keluarga yang saling sayang-menyayangi dan mencintai karena Allah Ta'ala, aamiin yaa rabbal alamien.
Read more
Istriku tidak cantik, standar dan biasa saja. Aku juga sadar bahwa dia tidak cantik tapi tidak buruk dan kalau bersanding denganku maka aku nampak lebih rupawan dari dia.
Badannya kecil ada dibawah dadaku, juga kulitnya agak hitam, lebih putih kulitku, satu lagi kakinya agak pincang, yang kanan lebih kecil sedikit daripada yang kiri.
Aku menyadarinya ketika aku sudah menikahinya, namun aku sadar bahwa aku telah memilih dia dengan ikhlas dihatiku, kan aku yang memilih, bukan dia yang memaksa, dan walau istriku tidak cantik, namun aku mencintainya.
Allah taburkan rasa cinta itu ketika malam pertama aku bersamanya.
Dimataku dia tetap tidak cantik, namun aku nyaman bila melihat senyumannya.
Dia selalu menerima apa adanya aku, sempat aku pulang tidak bawa gaji seperti yang dijanjikan di lembar penerimaan karyawan bahwa gajiku tertera 4 juta sekian-sekian, namun karena aku selalu terlambat dan juga sering bolos lantaran mengantar si kecil ke rumah sakit dan juga si sulung ke sekolah maka hampir 40 % gajiku dipotong. Subhanallah dia tidak bersungut, malah segera bersiap menukar menu makanan dengan yang lebih sederhana dan bersikeras meminjam komputer butut kami untuk menulis artikel yang dikirimkannya ke beberapa majalah yang terkadang satu atau dua artikel ditayangkan, dan baginya itu sudah
Alhamdulillah bisa menambah sambung susu anakku.
Istriku tidak cantik, namun aku ingat, banyak sekali sumber daya alam yang buruk bahkan legam dan membuat tangan kotor namun tetap dicari, diburu dan dipertahankan orang, seperti batubara. Istriku mungkin bukan emas, dia mungkin batubara, keberadaannya selalu menghangatkan hatiku dan selalu membuatku tidak merasakan resah.
Aku membayangkan bila aku menyimpan batubara satu kilo dirumahku dibandingkan dengan menyimpan emas satu kilo dirumahku, maka aku tidak akan dapat terjaga semalaman bila emas yang kusimpan.
Namun bila batubara yang ku simpan, aku masih punya izzah ada barang yang ku simpan yang cukup berharga, namun aku tetap dapat tidur nyenyak dengannya.
Bayangkan bila istriku sangat cantik, mungkin aku tidak akan tenang membayangkan dia ke pasar dilirik semua lelaki, membayangkan dia sms-an dengan bekas pacar-pacarnya dulu, membayangkan mungkin dia bosan padaku. Akh.. aku bersyukur istriku tidak cantik sehingga aku bisa tidur nyenyak walau banyak nyamuk sekalipun. Istriku tidak cantik, namun dia adalah istri terbaik untukku.
Pesanku: aku selalu melihat sisi baik dari istriku yang membuatku merasa sama dan nyaman dengannya.
Read more
Seseorang pedagang ikan memulai berjualan di pasar dipagi hari. Agar dapat menarik pembeli ia memasang papan pengumuman bertuliskan "HARI INI DI SINI DIJUAL IKAN SEGAR"
Tidak lama kemudian datanglah seorang pengunjung yang menanyakan tentang tulisannya.
"Mengapa kau tuliskan kata HARI INI? Bukankah kau memang hari ini berjualan, bukan kemarin atau besok?"
Pedagang ikan itu berpikir dan menjawab, "Iya, kau benar."
Kemudian ia menghapus tulisan "HARI INI" dan di papan tersebut tulisan berkurang menjadi "DISINI JUAL IKAN SEGAR"
Beberapa saat kemudian datang pembeli ke dua.
Pembeli tersebut juga menanyakan tulisan di papan, "Mengapa kau tulis kata DI SINI ? Bukankah semua orang sudah tau kalau kau berjualan DI SINI , bukan DI SANA atau di tempat lain?"
"Benar juga!" pikir si pedagang ikan tersebut, lalu dihapusnya kata "DI SINI" dan tinggallah tulisan "JUAL IKAN SEGAR".
Tidak lama kemudian datang pengunjung ke tiga yang juga menanyakan tulisannya.
"Mengapa kau pakai kata SEGAR ? bukankah semua orang sudah tau kalau yang kau jual adalah ikan segar, bukan ikan busuk?"
"Benar juga" pikir si pedagang ikan, lalu dihapusnya kata "SEGAR" dan tinggallah tulisan "JUAL IKAN"
Sesaat kemudian datanglah pengunjung ke empat yang juga menanyakan tulisannya,
"Mengapa kau tulis kata JUAL? Bukankah semua orang sudah tahu kalau ikan ini untuk dijual, bukan dipamerkan atau dibagikan?"
Benar juga pikir si penjual ikan,,
lalu dihapusnya kata JUAL dan tinggalah tulisan "IKAN"
Selang beberapa waktu kemudian, datang pengunjung ke lima, yang juga menanyakan tulisannya :
"Mengapa kau tulis kata IKAN?, bukankah semua orang sudah tau kalau ini Ikan bukan Daging atau Sayur?"
"Benar juga" pikir si penjual ikan,
lalu diturunkannya papan pengumuman itu.
Tinggallah pedagang ikan tersebut berjualan tanpa memasang papan tulisan, dan keinginan menarik pembeli gagal sudah.
Pelajaran:
Yakinlah bahwa tidak mungkin kita bisa memuaskan setiap orang. Sudah menjadi fitrah manusia untuk berbeda pendapat.
Jadi utamakan suara hati anda... biarlah orang lain berpendapat... jangan mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain bila anda merasa itu sudah sesuai dengan tujuan anda.
Read more